Sabtu, 01 Januari 2022

(Rumah Tangga) Nak, kini usiamu 29 minggu..

Sangat terasa di awal fase kehamilan, aku mengalami mual, muntah dan tak berselera makan. Dan pada saat itu, ada terbesit di hatiku ingin segera melahirkan walalupun tak mungkin. Tapi di kepalaku, aku merenung alangkah luar biasanya ibuku dulu mungkin ibuku juga dulu begini. Sungguh benar surga itu berada di telapak kaki ibu..

Waktupun terus berputar, hari demi hari bulan demi bulan sudah terlewati. Masa-masa hamil muda sudah aku lewati. Sekarang usiamu Nak, dalam rahimku sudah 29 minggu atau 7 bulan lebih 1 minggu artinya kurang lebih 2 bulan lagi kamu akan terlahir ke dunia.. Maasyaallah.

Sejak Ibu dan Abuya tahu usiamu 7 bulan lebih, kami berdua mulai mempersiapkan kelahiranmu. Mulai dari pakaian, peralatan mandi bahkan menicuremu sudah dibeli. Aki Undang dan Nin Nani pun ikut mempersiapkan. Terimakasih Aki dan Nin yaa.. Tak lupa Ibu dan Abuya membuat rujak syarat adat tujuh bulanan serta syukuran do'a yang dipanjatkan di pengajian.

Nak, saat usiamu kini 29 minggu ibu kembali lagi menikmati selera makan. Dalam waktu sehari ibu bisa makan 3x karena fase ini ibu suka sering lapar hehe.. ibu mulai rajin berolahraga hamil demi kelancaran persalinanmu. Ibu ingin kita sama-sama berjuang Nak untuk lahiran normal. Lahaulaa.. Abuyamu juga tetap bekerja keras mencari nafkah untuk kita. Tanpa kenal lelah.

Nak, kami sangat menanti kehadiranmu.. insyaallah Maret tahun baru ini kita bertemu Aamiin. Do'a-do'a yang dipanjatkan Ibu, Abuya, nin, aki dan orang-irang baik lainnya khusus untukmu semoga Gusti Allah Ijabah. Kami mencintai dan menyayangi sayaaang. Anak ibu Anak Buya buah hati kita sehat-sehat yaaa.. Jadilah manusia bijaksana dalam memanfaatkan hidup ❤

Singaparna, 01 Januari 2022

Selasa, 03 Agustus 2021

(Rumah Tangga) Awal Penantian

Pada tanggal 13 Juli yang sudah berlalu, suamiku bertanya-tanya sudah datang bulankah? Dengan wajah yang bingung akupun menjawab belum, biasanya memang tidak tepat waktu lebih beberapa hari.

Ya memang demikian jadwal haid ku kadang berubah, pernah juga tepat waktu tanggal 16. Dan ketika tiba tanggal 16, 17 bahkan 25 Juli masa haidku belum juga tiba, hati kita berdua semakin bertanya-tanya.. Apakah saya berbadan dua? 

Saya atas izin suami memutuskan untuk melakukan tepseck pada tanggal 27 Juli, karena waktu itu dirasa tepat untuk pengecekan awal. Suamiku pulang dari kesibukannya hari senin tanggal 26 Juli 2021.

Dan kala sore hari nya tiba, kami pergi ke apotek membeli tespek, hati dan perasaan bercampur deg-degan.. Kami tumbuhkan harapan semoga dan kesabaran menerima.

Pagi harinya ketika saya bangun tidur dan melakukan tespeck, hasilnya garis dua bersambut ucapan alhamdulillah dan tetesan air mata suamiku.

Ini anugerah karunia rejeki yang tidak disangka-sangka.. Pantas saja dua minggu kebelakang saya merasakan tanda-tanda hamil tapi saya berusaha tenang karena bisa saja itu masuk angin biasa atau lambung sebagaimana yang pernah terjadi hehe..

Hari ini tanggal 03 Agustus usia janinku masih 7 minggu lebih 2 hari. Semoga semakin hari selalu sehat wal 'afiat semoga kita bisa menjaga, merawat dan mendidiknya kelak dengan baik. Semoga rejeki kita penuh keberkahan. Semoga kita menjadi hamba yang pandai bersyukur dn bersabar Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin..

Terimakasih Ya Allah atas amanah-Mu ini. Janinku, suamiku dan keluargakusemoga selalu sehat yaa 😚


(Hidup adalah proses, nikmatilah..)

(Nadoman Basa Sunda) Dawuh Nabi

*Dawuh Nabi ari dina pakuburan

Èta pasti nalangsa sabab sorangan

*Dawuh Nabi kudu mawa pibatureun

Pikeun batur di kubur tèh èta solat

*Rejeng deui di kubur tèh leuwih poèk

Pikeun damar di kubur tèh maca qur'an

*Rejeng deui di kubur enggon masakot

Anging sugih di kubur ahli ibadah

*Rejeng deui di kubur tèh leuwih susah

Malaikat mariksana ngawewelèh

*Lamun hayang ulah manggih pariksaan

Kudu daèk dzikir keur hirup di dunya.

(Nadoman Basa Sunda) Niat Ngaos Aya Opat

Dupi nganiatan ngaos seeurna opat perkawis

Hiji niat karna Allah ngalakonan parèntahna

Kaduana niat micen kabodoan awak abdi supados janten salamet salamet dunya ahèrat

Katiluna niat ngaos ngahirup-hirup agama agamana Kanjeng Nabi Nabi utusan ilahi

Kaopatna mun geus timu niat bade dilakonan dilakonan ku sorangan sareng sadaya rèrèncangan..


(Wilujeng ngahariring 😊)

Senin, 21 Juni 2021

(Nadoman Basa Sunda) Kunaon nu geulis teu daèk ibadah?


Foto:okezone.com


Kunaon nu geulis teu daèk ibadah? 2x

Siti Maryam ogè geulis-geulis sok ibadah 2x


Kunaon nu kasep teu daèk ibadah? 2x

Nabi Yusuf ogè kasep-kasep sok ibadah 2x


Kunaon nu beunghar teu daèk ibadah? 2x

Nabi Sulaiman ogè beunghar-beunghar sok ibadah 2x


Kunaon nu miskin teu daèk ibadah? 2x

Nabi Isa ogè miskin-miskin sok ibadah 2x


(Mugia urang sadayana kalebet jalmi ahli ibadah Aamiin Yaa Rabbal 'aalamiin) 

(Nadoman Basa Sunda) 7 golongan kenging lindungan Allah SWT


 Foto: Slideshare.net


Umat Kami dicawiskeun

Di surga tujuh golongan

Kahiji budak nonoman

Getol tobat ka Pangeran


Kadua jalma berehan

Sodaqoh teu ditembongkeun

Katiluna unggal dinten

Solat duha dilanggengkeun


Opat tukang berjama'ah

Sanajan loba kariweuh

Leungit harta henteu susah

Batan tinggal berjama'ah


Ari anu kalimana

Resep ngariung ulama

Ngadangukeun pituturna

Hoyong bagja akheratna


Ari anu kagenepna

Jalma anu tara zinah

Najan loba nu ngagoda

Sieun ku siksa naraka


Ari anu katujuhna

Jalma sok ngocor cimata

Banget sieun ku pangeran

Dosa alit ditobatan


(Mugia urang sadayana kalebet golongan jalmi anu kenging iuh-iuhna Allah SWT, Aamiin Yaa Rabbal 'aalamiin)

Sabtu, 24 Oktober 2020

Pelajar Dalam Merawat Kebhinekaan


PELAJAR DALAM MERAWAT KEBHINEKAAN

Sumber Gambar Kalbarupdates.com

Bhineka Tunggal Ika merupakan sebuah kutipan dari karangan jawa kuno (red : kitab Sutasoma) karya Mpu Tantular yang telah disepakati bersama sebagai semboyan bijak bangsa Indonesia. Frase tersebut seolah-olah menyimpan  pesan penting: “Hendaklah menjaga kerukunan dan merawat kebhinekaan demi mencapai tujuan persatuan dan kesatuan !” bagi kita sebagai pelajar dan generasi muda penjaga tanah pertiwi.

Persatuan dalam keberagaman bisa terjalin dengan harmonis apabila adanya rasa saling memahami akan perbedaan yang telah menjadi keniscayaan atau sunatullah sehingga dengan begitu terciptalah kerukunan. Pada tahun 1960, KH. Idam khalid seorang ulama sekaligus negarawan mencetuskan tiga poin penting yang menjadi pedoman hidup rukun dalam menghadapi heterogensi masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia yang majemuk. Tiga poin ini dikenal sebagai trilogi perjuangan yang berisikan amanat untuk menumbuhkan kesadaran,  yaitu:

1. Sadar akan prinsip kita sendiri. 
2. Sadar akan prinsip orang lain
3. Sadar akan situasi dan kondisi

Sikap sadar akan diri sendiri mampu melahirkan sikap konsisten dan kuat terhadadap apa yang menjadi keyakinan diri sehingga tidak mudah digoyahkan orang lain yang bersebrangan.  Sadar akan prinsip orang lain akan melahirkan sikap toleransi dan bijak menghadapi kenyataan dunia yang selalu penuh dengan pro dan kontra, keseragaman agaknya akan sangat sulit bahkan mustahil untuk diwujudkan namun keberagaman yang dibingkai sikap toleransi akan menciptakan kedamaian, saling menghargai dan hidup dalam kerukunan.  Sikap sadar akan kondisi dan situasi akan melahirkan sikap kehati-hatian dalam bertindak, tidak gegabah dalam mengambil keputusan.  Kiranya jika tiga poin ini dijadikan landasan bertindak setiap orang maka pemusuhan, ketidak harmonisan antarras, suku dan umat beragama akan segera hilang dan selalu terjaga bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika,  berbeda namun tetap satu jua. 

Disamping itu, jika persatuan dan kesatuan terealisasi oleh keberagaman dan keseragaman yang selaras maka tidak menutup kemungkinan negara lain akan menilai benar bahwa Indonesia merupakan negara maju dengan karakteristik toleransi yang tinggi. Hal ini otomatis akan menghilangkan  bentuk dan tindakan intoleransi dalam segala aspek baik sosial, budaya, adat istiadat, bahasa maupun agama.

Salahsatu dampak negatif intoleransi dari segi agama adalah terjadinya perpecahan antar umat beragama atau lebih miris lagi perpecahan antar umat Islam yang disebabkan kurangnya sikap tenggan rasa dan saling menghormati. Kita  seharusnya tidak membiarkan perang jamal dan siffin (perang persaudaraan) terulang kembali hanya gara-gara hal kecil. Umpamanya ada dua pihak beda ormas, pihak satu enggan menerima dakwah atau nasihat kebaikan pendakwah yang tidak satu organisasi dengannya. Sungguh hal demikian sikap yang tidak terpuji. Padahal selama masih mengingatkan kebaikan maka terimalah dengan lapang dada. Selama isi ceramahnya tidak mengandung unsur caci maki dan mudah menyalahkan pendapat pendakwah lain tanpa tahu dasarnya maka pahamilah dan ambil hal yang baik. 

Sudah seharusnya kita warga Indonesia harus berperan aktif, kerja keras dan pantang menyerah menciptkan dan mempertahankan persatuan bangsa. Kontribusi nyata pelajar dalam membangun Indonesia lebih baik sangat dibutuhkan tanpa selalu mempermasalahkan kebhinekaan.

Oleh karena itu, kita sebagai pelajar putri Nahdlatul Ulama harus berusaha belajar merawat kebhinekaan baik di dunia nyata atau maya. Berikut ini beberapa cara nya: 

1. Tidak ikut serta menyebarkan berita hoax yang tidak jelas sumbernya dan mengandung unsur diskriminasi satu pihak sehingga timbul perpecahan dan permusuhan.

2. Tabayyun dalam memfilterasi berita elektronik maupun non elektronik.

3. Tidak secara langsung menghakimi suatu permasalahan keberagaman yang ada di Indonesia.

4. Saling mengenal dan memahami keberagaman kemudian saling berbagi pengetahuan tentang keberagaman tersebut.

5. Berteman dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan suku, budaya dan agama.

6. Berfikir luas dalam menghadapi keberagaman pemikiran far’un (cabang).

7. Berfanatik faham untuk mencegah fanatik buta

Demikian cara yang bisa kita lakukan. Mari terus tanamkan kesadaran pada diri kita sendiri akan pentingnya saling menghargai dan menghormati sesama manusia. Kita sama-sama manusia dan sama-sama warga negara Indonesia. 

Tasikmalaya, 24 Oktober 2020/07 Robi'ul Awal 1442 H